Profil Komunitas KPH Mandah (Hutan Desa Sungai Piyai, Kab. Indragiri Hilir, dan KTH
Mangrove di Kelurahan Sungai Beringin, Kab. Indragiri Hilir)
Hutan
Desa Sungai Piyai
Hutan Desa Sungai Piyai resmi mendapatkan hak kelola resmi setelah
mendapatkan SK dari Kementarian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dengan nomor
SK.6730/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2017 pada tanggal 13 Desember 2017. Secara
administratif Hutan Desa Sungai Piyai terletak di Desa Sungai Piyai, Kecamatan
Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dengan luas 299 Ha
dengan fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 267 Ha dan fungsi sebagai
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas 32 Ha. Batas wilayah Kelola
Hutan Desa Sungai Piyai berdasarkan wilayah administratif pemerintahan adalah
sebagai berikut:
Sebelah
Utara : Sungai Batang Tuaka Bagian Desa Sialang Jaya
Sebelah
Selatan : Kelurahan Sapat
Sebelah
Selatan : Sungai Anak Batang
bagian Desa Tanjung Melayu
Sebelah
Barat : Desa Sungai Piyai
Berdasarkan data BPS, Kecamatan Kuala
Indragiri dalam angka Tahun 2020, demografi kependudukan Desa Sungai Piyai
Kecamatan Kuala Indragiri Kabupaten Indragiri Hilr Propinsi Riau memiliki
jumlah penduduk 1.036 jiwa dengan 335 kepala keluarga, dimana jumlah penduduk
berjenis kelamin laki-laki memiliki porsi paling dominan dengan jumlah 543 jiwa
dan sisanya merupakan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 493
jiwa.Berdasarkan kelas penutupan lahan, wilayah kelola HD Sungai Piyai didominasi oleh kelas penutupan lahan Hutan Mangrove Sekunder seluas ± 256,62 ha dengan proporsi 86,70 %, sedangkan sisanya secara berturut-turut terdiri dari kelas penutupan lahan sebagai berikut : (1) Pertanian lahan kering dan semak ± 22,89 ha dengan proporsi 7,73 %; (2) belukar rawa ± 6,80 ha dengan proporsi 2,30 %; (3) Sawah ± 5,19 ha dengan proporsi 1,75 % (4) perkebunan ± 6,62 ha dengan proporsi 0,89 % dan (5) Tubuh Air seluas ± 1,88 ha dengan proporsi 0,64 %. Sedangkan berdasarkan
kelas kelerengan lahan, wilayah kelola HD Sungai Piyai seluruhnya berada pada kelas kelerengan datar dengan kemiringan 0 – 8 % dan tidak ada lahan yang berada pada kelas kelerengannya 8 – 15 % (landai), 15 – 25 % (agak curam), 25 – 40 % (curam), dan >40 % (sangat curam). Berdasarkan kelas
ketinggian lahan dari permukaan laut, wilayah kelola HD Sungai Piyai seluruhnya berada pada kelas ketinggian lahan 0 – 20 mpdl dan tidak ada lahan yang berada pada kelas yang ketinggianya 20 – 40 mpdl, 40 – 60 mpdl, dan >40 mpdl.
Berdasarkan kategori dominansi jenis pohon pada
wilayah kelola HD Sungai Piyai, Jenis pohon yang paling dominan adalah pohon
Nipah (Nypa fruticans) seluas ± 154,27 hektar dengan proporsi 51,59 %
dari total luasan HD Sungai Piyai sisanya terdiri
dari pohon Nibung (Oncospermae tigillarium), Bakau (Rhizophora Sp.),
Pinang (Areca catechu) dan Kelapa (Cocos nucifera) seluas
± 145 hektar dengan proporsi 49,41 %.
Data potensi non kayu di wilayah kelola HD Sungai Piyai, diperoleh dari hasil identifikasi potensi produk/ jasa yang
dapat di kembangkan di HD Sungai Piyai yang dilaksanakan oleh tim dari internal HD Sungai Piyai yang di dampingi oleh Pendamping Perhutanan
Sosial HD Sungai Piyai yang merupakan personil Penyuluh Kehutanan dari UPT KPH Mandah. Data potensi non kayu di wilayah kelola HD Sungai Piyai terdiri dari komoditas pucuk daun Nipah,
Kelapa dan Pinang namun potensi jumlah per komoditas belum dilakukan pengukuran
secara komprehensif.
Pemanfaatan Kawasan adalah merupakan pemanfaatan ruang tumbuh yang
berada di dalam kawasan hutan. Potensi kawasan atau ruang tumbuh ini dapat
dimanfaatkan sebagai areal budidaya berbagai macam tanaman maupun untuk rencana
kegiatan rehabilitasi lahan dan hutan. Data potensi pemanfaatan kawasan ini diperoleh dari data sekunder hasil olahan Pendamping PS pada HD Sungai Piyai. Data potensi pemanfaatan kawasan pada HD Sungai
Piyai tersebut diolah dengan melakukan identifikasi pada peta penutupan lahan
dengan klasifikasi sebagai belukar rawa dan lahan dengan klasifikasi pertanian
lahan kering dan semak.
Areal yang memiliki potensi pemanfaatan kawasan pada HD Sungai Piyai
didominasi oleh kelas lahan pertanian lahan kering dan semak seluas 22,89 ha
dengan proporsi 2,30 %, sisanya adalah kelas lahan belukar rawa dengan luas
6,80 ha dengan proporsi 2,30 %.
Alokasi dana donasi yang berlaku di Hutan Desa Sungai Piyai adalah
sebagai berikut:
· 15% digunakan untuk kegiatan sosial (santunan fakir miskin, yatim
piatu, korban bencana alam dll) di desa dalam atau sekitar Hutan Desa Sungai
Piyai.
· 15% digunakan untuk pengembangan pengelolaan hutan di wilayah KPH
Bagan Siapi-Api khususnya di Hutan Desa Sungai Piyai.
· 30% digunakan untuk perlindungan dan konservasi hutan (Pengkayaan,
Pemeliharaan, dan Perlindungan) di Wilayah KPH Mandah, khususnya di Hutan Desa
Sungai Piyai.
· 40% digunakan untuk administrasi dan operasional pelaksanaan
program Adopsi Pohon oleh tim pengurus dari Hutan Desa Sungai Piyai yang
ditunjuk untuk melakukan koordinasi rutin, kuota komunikasi, pembuatan plang
nama pengasuh, monitoring berkala di wilayah Adopsi Pohon, dan kegiatan
lainnya.
KTH Mangrove
Sungai Baringin
Alokasi dana donasi yang berlaku di KTH Mangrove Sungai Baringin adalah
sebagai berikut:
· 15% digunakan untuk kegiatan sosial (santunan fakir miskin, yatim
piatu, korban bencana alam dll) di desa dalam atau sekitar kawasan KTH Mangrove
Sungai Baringin.
· 15% digunakan untuk pengembangan pengelolaan hutan di wilayah KPH Mandah
khususnya di KTH Mangrove Sungai Baringin.
· 25% digunakan untuk perlindungan dan konservasi hutan (Pengkayaan,
Pemeliharaan, dan Perlindungan) di Wilayah KPH Mandah, khususnya di KTH
Mangrove Sungai Baringin.
· 45% digunakan untuk administrasi dan operasional pelaksanaan
program Adopsi Pohon oleh tim pengurus dari KTH Mangrove Sungai Baringin yang
ditunjuk untuk melakukan koordinasi rutin, kuota komunikasi, pembuatan plang
nama pengasuh, monitoring berkala di wilayah Adopsi Pohon, dan kegiatan
lainnya.