Pertanyaan Umum

Apakah pohon-pohon tersebut hanya terletak di Riau?

Ya. Perlu Anda ketahui bahwa hutan di Provinsi Riau semakin menurun dari tahun ke tahun. Hilangnya hutan di Riau mungkin cukup memprihatinkan dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Dengan demikian, Yayasan Adopsi Pohon Riau bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau menginisiasi program ini. Harapannya, program ini dapat menjadi model alternatif pendanaan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, tidak hanya di Riau melainkan juga lokasi lainnya. Sebaran lokasi pohon yang siap diadopsi dapat dilihat pada Peta yang tersedia di halaman ini. Program ini menetapkan bahwa pohon-pohon yang dapat diadopsi ialah pohon-pohon yang terletak di wilayah masyarakat lokal dan/atau komunitas adat, misalnya Kelompok Tani Hutan (KTH) dan kelompok pengelola kawasan Perhutanan Sosial (PS), serta tersebar di berbagai ekosistem khas daratan Riau, misalnya hutan dataran rendah, lahan gambut, dan mangrove.

Apa itu Perhutanan Sosial?

Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan Hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat atau Masyarakat Hukum Adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Adat, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, dan Kemitraan Kehutanan. (PP. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan Ps. 1)

Apa itu KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) ?

Pada umumnya, lokasi KTH dan kelompok PS terletak di dalam wilayah kerja KPH. Untuk mengenal KPH, simak ilustrasi wilayah daratan Indonesia berikut:

Untuk mengelola Kawasan Hutan yang begitu luas, Kawasan Hutan dibagi menjadi unit-unit pengelolaan terkecil yang disebut KPH. Berbeda dengan pemerintah kehutanan di tingkat nasional (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan sub-nasional (Dinas Provinsi) yang bertanggung jawab atas kebijakan dan administrasi, KPH bertanggung jawab atas pengelolaan hutan sehari-sehari di tingkat tapak. Dengan demikian, KPH mendampingi seluruh kelompok Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Hutan yang berada di dalam wilayah kerjanya.

Simak testimoni program Adopsi Pohon Riau dari 13 instansi KPH se-Riau dan perwakilan pemegang izin Perhutanan Sosial disini.

• Bantuan sosial sebesar 15%, misalnya sedekah untuk fakir miskin, bantuan sosial pihak terdampak bencana/PHK, dan pembangunan desa.
• Pengembangan pengelolaan hutan sebesar 15%, misalnya perencanaan, penelitian, pengembangan, dan pengelolaan hutan.
• Konservasi hutan sebesar 30%, misalnya patroli hutan secara berkala, penanaman, dan pengayaan tanaman hutan.
• Operasional sebesar 40%, misalnya biaya personil kelompok yang mengurusi administrasi, logistik, dan kerja lapangan lainnya.
  

• Klik tombol "Adopsi" di sudut kanan atas, klik "Adopsi Sekarang", dan Anda akan dialihkan ke tabel data pohon. Anda dapat memilih tipe adopsi yang Anda inginkan untuk diadopsi (bibit atau pohon dewasa) serta lokasi yang Anda inginkan melalui filter tabel yang tersedia di bagian atas tabel. Setelah memilih 1 (satu) individu pohon dewasa/pohon muda, Anda dapat klik ikon keranjang untuk memasukan pohon dalam "cart" atau daftar pohon yang akan diadopsi. Anda dapat melakukan hal yang sama berulang-ulang apabila Anda ingin mengadopsi lebih dari 1 pohon. Semua pohon yang akan diadopsi akan terkumpul dalam cart, begitu juga rekapitulasi dana donasi Anda. Apabila sudah final, klik "CheckOut" untuk melanjutkan proses pembayaran.
• Alternatif kedua ialah melalui halaman Beranda (Home). Anda dapat melihat tombol "Adopsi Sekarang" pada slider foto di bagian awal halaman ketika membuka situs ini dan/atau melalui pilihan "Pohon Muda" atau "Pohon Dewasa" di bagian bawah halaman. Apabila diklik, Anda dapat mulai "belanja adopsi pohon" seperti cara sebelumnya.

Adopsi Pohon diperkenankan bagi siapapun yang ingin membantu masyarakat lokal dan komunitas adat dalam menjaga kelestarian hutannya.

Pengadopsi bisa saja (1) Perseorangan, (2) Pemerintah, (3) Sektor swasta (CSR atau non CSR), (4) LSM/CSO, (5) akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Dalam inisiasi Adopsi Pohon Riau, kami percaya bahwa upaya pelestarian hutan perlu memberi kesempatan kepada masyarakat luas. Kami yakin bahwa keterlibatan berbagai pihak dalam Adopsi Pohon akan memungkinkan kolaborasi dalam perlindungan hutan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), pembangunan rendah karbon (Low Carbon Development), dan inisiatif-inisiatif lainnya yang percaya bahwa hutan ialah instrumen alami untuk me-mitigasi perubahan iklim (Climate Change).

Mari kita langsung saja ke harga ya, biaya berkisar antara Rp 50.000 untuk adopsi dalam bentuk bibit atau pohon muda (bibit baru ditanama atau pohon diameter <= 40 cm) dan Rp 200.000 untuk adopsi dalam bentuk pohon dewasa (diameter > 40 cm), tergantung pada diameter batang setinggi dada (DBH). Secara umum, semakin besar DBH pohon, maka semakin besar karbon* yang dapat diserap pohon tersebut. Kami berasumsi bahwa semakin banyak karbon terserap, maka semakin besar biaya kompensasi yang perlu diberikan kepada mereka yang menjaga. Anda dapat melihat biaya masing-masing pohon pada tabel data pohon.

*Perhitungan serapan karbon menggunakan pendekatan alometrik generik dari Chave et al. (2014) atau Brown et al. (1997).